Waropen, Papua — Kodim 1709/Yawa menggelar pertemuan strategis bersama tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala suku, serta para kepala kampung guna membahas rencana kedatangan Satuan Yon TP 860 Teritorial Pembangunan Kodam XVII/Cenderawasih di Kabupaten Waropen. Pertemuan berlangsung di Gedung Serbaguna Hotel Alfonso Widuri, Distrik Urei Faisei.
Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Baskoro Wijaya Atmanto, SE dalam paparannya menjelaskan bahwa program pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan kini memasuki Tahap II dan Kabupaten Waropen menjadi salah satu wilayah yang dipersiapkan sebagai lokasi pembangunan satuan baru tersebut. Menurutnya, sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat sekaligus menampung masukan mengenai kesiapan daerah.
“Pembentukan Yon TP 860 merupakan bagian dari pembangunan kekuatan teritorial di jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Proses ini dilakukan bertahap hingga 2026, dan hari ini kami hadir untuk menjelaskan rencana tersebut secara terbuka kepada masyarakat Waropen,” ujar Dandim.
Dalam sesi dialog, berbagai perwakilan tokoh Waropen menyampaikan pandangan dan harapan. Seluruh peserta sepakat mendukung kehadiran satuan TNI tersebut, namun menekankan pentingnya komunikasi, pembinaan sosial, serta pendekatan budaya agar proses penempatan ribuan personel berjalan kondusif.
Ketua Pemuda Pancasila Waropen, Erwin Yenusi menilai kehadiran Yon TP 860 berpotensi menghidupkan kembali sektor pertanian dan ekonomi masyarakat. Ia berharap pembinaan kepada prajurit dilakukan sejak awal dan meminta penambahan kuota seleksi TNI untuk putra daerah.
Dukungan serupa disampaikan Ferat Imbiri dari Suku Saponi, yang menekankan perlunya koordinasi dengan tokoh adat sebelum kedatangan personel, serta memohon perhatian khusus bagi anak-anak Waropen yang mengikuti seleksi TNI.
Sementara itu, Yakob Moreni, Kepala Suku Besar Botawa, meminta agar prajurit menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat dan tidak melakukan pungutan terhadap warga yang beraktivitas di sepanjang Jalan Trans Waren–Botawa. Ia juga menegaskan bahwa masyarakat adat tetap menerima rencana pembangunan satuan ini.
Kepala Distrik Waropen Bawah, Alfonsius D. Wenggi, mendorong dilakukannya sosialisasi lanjutan di tingkat distrik dan kampung untuk menghindari kesalahpahaman. Ia menilai komunikasi yang transparan sangat penting agar masyarakat memahami tujuan kedatangan Yon TP 860.
Beberapa tokoh kampung seperti Marlon Moreni dan Alex Waitariri meminta perhatian terhadap putra daerah dalam seleksi TNI serta berharap program ketahanan pangan yang dijalankan Yon TP dapat menghidupkan kembali lahan pertanian di Waropen.
Dari kalangan tokoh agama, Matias Tanati menyebut kehadiran Yon TP sebagai “bagian dari rencana Tuhan” untuk membangun Waropen. Ia menyatakan dukungan penuh dan mengajak masyarakat menerima dengan sukacita.
Tokoh masyarakat lainnya, seperti Benny Watakurei dan Natan Simunapendi, menekankan pentingnya komunikasi non-represif serta menyerukan agar persoalan lahan diselesaikan secara damai demi kepentingan bersama. Mereka meyakini keberadaan batalyon akan meningkatkan perputaran ekonomi dan memperkuat stabilitas keamanan.
Di akhir pertemuan, seluruh tokoh yang hadir menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan dan penempatan Yon TP 860 di Kabupaten Waropen. Dandim 1709/Yawa memastikan bahwa proses pendekatan, koordinasi, dan sosialisasi akan terus dilakukan kepada tokoh adat, kepala suku, dan masyarakat untuk menjamin kelancaran tahapan berikutnya.
“Kami berkomitmen untuk membangun komunikasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat. Kehadiran Yon TP 860 di Waropen bertujuan mendukung pembangunan daerah, memperkuat keamanan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegas Letkol Inf Baskoro.
Pertemuan ini menandai langkah awal penting sinergi antara TNI dan masyarakat Waropen dalam menyongsong kehadiran satuan teritorial baru yang diharapkan menjadi motor pembangunan dan stabilitas di wilayah pesisir Papua tersebut.
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)